Sempat dulu aku berkata tak akan lagi membuat sebuah tulisan untukmu, aku berkata itu tulisanku yang pertama dan terakhir untukmu. Namun, tak bisa aku pungkiri hatiku tak dapat menjadikan itu yang terakhir. Tanpa kau ketahui atau sebenarnya kau tahu namun kau tak peduli, setiap satuan waktu dihatiku, aku selalu bersahabat dengan sebuah kata “GALAU”. Menyenangkan bukan? :’) GALAU mewarnai hari-hariku dengan air mata, resah, gelisah, cemburu, bahkan harus membuat aku menjadi seorang yang MUNAFIK! Berpura-pura aku tak apa, berpura-pura aku baik-baik saja, melupakanmu mudah. Padahal? Hampir 1 tahun ini aku berusaha namun GAGAL!
Aku tak tahu apa yang membuat hatiku ini cukup sulit untuk melepaskanmu, melupakan semuanya, dan menghilangkan segala rasa. Kau boleh menyebutku sebagai gadis yang bodoh, atau gadis yang tak tahu malu. Seperti mengemis cintamu bukan? :’) namun salahkah aku jika aku seperti itu? Aku hanya seorang manusia, manusia yang tak pernah dekat dengan kata sempurna. Bukankah aku wajar untuk bermimpi? Termasuk menjadikanmu mimpi untukku, walaupun hanya sekedar mimpi. Yang disaat aku terjaga, aku takkan menemukanmu. Namun dalam dunia khayalku, dalam dunia mimpiku, aku dapat menemukanmu menggenggam tanganku dengan hiasan senyum diwajahmu. Oh indahnya :)
Aku tak percaya aku bisa seperti ini, hidup dalam sebuah mimpi besar. Mimpi yang indah namun anehnya terasa sangat menyakitkan.
Aku tak percaya aku bisa seperti ini, hidup dalam sebuah mimpi besar. Mimpi yang indah namun anehnya terasa sangat menyakitkan.
Dalam mimpiku, aku dan kamu berada di sebuah taman yang indah. Berdua. Aku dan kamu. Sepertinya aku tak memasukan dia dalam mimpiku. Maaf, namun aku hanya ingin bermimpi indah denganmu.
Dalam kenyataannya? Bukan aku dan kamu yang berada dalam taman indah. Tapi kamu dengannya, dan aku hanya bisa melihat itu dari kejauhan dari sudut yang tidak terlihat olehmu.
Aku sakit, jujur ku akui itu. Aku cemburu! Namun aku bukan siapa-siapamu, aku tak berhak sangat tak berhak untuk cemburu! Dia memang baik, sangat baik untukmu, jauh jika dibandingkan denganku. wajar kau terlihat sangat bahagia dengannya.
Namun, ku mohon izinkan aku untuk terus bermimpi tentangmu. Perlukah aku meminta izin pada kekasihmu? Agar aku bisa terus menghiasi mimpi indahku bersamamu. Ya, hanya sebatas mimpi. Dalam dunia mimpiku, aku bisa mewujudkan apapun. Termasuk kamu, yang dalam kenyataannya, itu tak akan pernah terjadi.
Aku berharap mendungku akan segera berganti, namun akan selalu ku bawa mimpi indahku ini. Mimpi indah bersamamu, pangeran dalam mimpiku :) -FG-